Mine

Tittle: Mine || Cast: Cho Kyuhyun (Super Junior), Seo Joo Hyun (SNSD) || Genre: Romance, Drama || Rating: General, Teen || Length: 732 Word

All right reserved © Athena

Girl your heart

Girl your face

Is so different from them others

I say you’re the only one that I’ll adore

Aku melihat ke arah Seo Joo Hyun atau yang biasa dipanggil Seohyun yang tengah berjalan sepertinya menuju perpustakaan. Gadis dengan wajah yang anggun, keprbadian yang menyenangkan dan kecerdasan yang membuat ku kagum. Gadis itu mengharumkan nama Korea Selatan sekaligus universitas kami di kancah Internasional. Bagaimana tidak? Juara utama lomba kedokteran tingkat Internasional. Benar-benar gadis yang luar biasa. Gadis itu tipe gadis yang cerdas, setiakawan dan cantik.

Hanya gadis itu yang bisa membuat ku hingga merasa seperti ini.

Cause everytime you’re by my side

       Aku berinisiatif untuk mengikutinya ke perpustakaan. Tekad ku sudah bulat untuk menyatakan perasaan ku padanya. Sudah cukup terlalu lama aku memendamnya. Aku menemukan dirinya tengah duduk sendiri di pojok dekat jendela. Dia terlihat seperti sedang mengerjakan sesuatu yang serius. Apakah aku mengganggu jika aku hanya duduk disebelah atau bahkann didepannnya?

My blood rushes through my veins

And my geeky face, blushed so silly

       Aku menarik kursi yang berada didepannya. Wajahnya terangkat lantas tersenyum. Darah ku berdesir di nadiku. Aku bisa merasakannya? Sebeginikah yang namanya cinta?. Aku yakin tiap kali aku berada disebelahnya aku tidak akan pernah sakit. Karena peredaran darahku lancar. “kyuhyun oppa?”. Kepala masih ia tegakkan dan memberikan senyumannya sekali lagi padaku. Aku tidak yakin apakah di pipiku tidak berwarna merah.

       “oppa? Kau sakit?”. Mimik wajahnya berubah ketika ia melihat wajahku yang memang sedikit pucat sekarang. Jujur saja aku sedikit ragu untuk berada sedekat ini dengannya. Biasanya aku hanya menatapnya dari kejauhan saja. Pengecut bukan?. “ti-tidak. Apakah kau ada tugas?”. Aku adalah seniornya di Universitas ini. Seohyun dan aku hanya beda 3 semester, dan kebetulan kami mengambil jurusan yang sama. Kedokteran. “ya, mencari informasi tentang virus yang sekarang sedang naik daun”. Seohyun membuang nafas panjang.

       “naik daun? Memangnya virus itu artis”. Seohyun tersenyum, jujur saja itu mengundang senyum bagiku. “virus ebola, bisakah kau membantuku sedikit oppa?”. Gadis itu kembali memperlihatkan senyum yang merekah diwajahnya dan ekspresi memohon yang membuat ku sediki err-. “baiklah, tapi aku hanya mengetahuinya sedikit. Tidak apa?”. Aku mengeluarkan buku kedokteran ku. Mata seohyun membesar ketika melihatku mengeluarkan buku milikku.

And I want to make you mine

       “oppa kau mengatakan jika kau mengetahuinya, lantas mengapa kau membuka bukumu?”. Jika wajahnya mulai berubah seperti itu. Tekad ku sudah benar-benar bulat untuk menjadikannya sebagai milikku. “tidak. Aku juga akan mengerjakan tugasku”. Seohyun kembali membolak-balikkan buku tebalnya itu. “Ebola adalah virus famili Filoviridae, kelas V ((-)ssRNA), tipe spesiesnya adalah Zaire Virus”. Seohyun kelihatannya memperhatikan setiap perkataan ku dengan cermat.

       “kau hebat oppa. Kau berbohong!”. Seohyun mengerutkan keningnya. Jujur saja aku tidak mengetahui apa maksud perkataannya. Aku menjelaskannya tanpa berbohong. “berbohong? Kenapa bisa?”. Gadis itu berpindah tempat ke sebelahku. Tidak! Aku yakin suara detak jantungku akan terdengar olehnya. “tadi kau berkata hanya mengetahuinya sedikit. Nyatanya? Kau bisa menjelaskannya dengan baik”.

Aku menarik kedua sudut bibirku yang kemudian diikuti olehnya.

Girl your smile and your charm

Lingers always in my mind

       Senyuman dan pesonanya itu yang hampir membuatku menuntutnya untuk bertanggung jawab. Pesona dan senyumnya yang hampir membuat ku gila. Keduanya selalu terbayang dalam fikiranku. Pernah suatu kejadian keduanya membuatku tidak fokus terhadap pembelajaran yang diberikan oleh dosen itu kepadaku. Sedetik kulirik gadis yang sekarang sudah berada disampingku. Masih berkutat dengan buku tebal dan pensilnya.

I’ll say, you’re the only one

That I’ve waited for

       Ku tekankan sekali lagi. Hanya kau yang satu-satunya ada dihatiku. Aku selalu menunggu waktu yang tepat untuk menyatakan perasaan ku padanya. Kurasa ini adalah waktu yang tepat.

Oh baby I take you to the sky

Forever you and I, you and i

       Karena kau yang selalu membuatku melayang. Kini saatnya aku membawamu kelangit. Selamanya aku dan kau dilangit. Tentu saja dilangit tanpa orang ketiga. Tanpa orang ketiga aku yakin hubungan ini akan terus berjalan hingga akhirnya di pelaminan nanti.

Aku meliriknya kembali lantas kembali memikirkan kata-kata apa saja yang aku harus ucapkan nanti. Jantung ku berdegup beberapa kali lebah cepat dari biasanya.

And we’ll be together till we die

And forever you’ll be mine, you’ll be mine

       Kita akan bersama selamanya. Jangan sampai ada yang bisa memisahkan kita kecuali maut. Aku yakin akan kekuatan cintaku padamu. Selanjutnya selamanya selamanya kau akan menjadi milikku.

“seohyun-a”. Seohyun memutar kepala hingga menghadap ku. Bola mataku bertemu dengan mata hazel miliknya. “aku mencintaimu. Jadilah milikku hingga akhir hayat nanti?”.

Fin.

boleh minta reviewnya? jangan ada yang jadi pembaca gelap ya :3

 

Athena

Piano (Chapter 1)

Gambar

 

 

Tittle: Piano

Cast : Seo Joo Hyun (as you), Cho Kyuhyun, and other support cast

Genre : Family,Romance, School-life, find by your self.

Rating : T

Length :  Chaptered

Author : Jung Ah-Mi

A/N : cast belong to God, 100% from my brain. Don’t be a plagiator and silent riders. Kritik dan saran membangun sangat diperlukan. Happy Reading guys sebelumnya sudah pernah saya post disini http://asdfghjklerror.wordpress.com/2014/06/29/piano-chapter-1/

If your dream is Alive. Then one day it will come true–Seohyun

Hope is a dream doesn’t sleep – Kyuhyun

 Seo Joo Hyun/Seohyun begitulah aku dipanggil. Aku hanya melampiaskan seluruh emosi yang ada dalam diriku dan mengubahnya dalam bentuk yang berkesan indah, tidak membosankan,membuat mu rileks dan melupakan hal yang baru saja terjadi.

“Seohyun-ah, bangun!” aku membuka mataku dipagi hari yang cerah, seperti hari ini.Oh gosh, aku kuliah pagi ini!. Aku lupa dengan itu, mungkin karena bunga Tidur tadi malam yang terlalu indah bagiku. Menjadi pianis adalah salah satu impian ku.

“Aih, ternyata eomma, good morning.”

“Morning too seo, Kajja rapikan kamar lalu sarapan, kau ini anak gadis tetapi bangun tidur saja terlambat. Bukankah kau harus kuliah?”

“Ne, tapi..” aku sedikit melirik ke arah jam weker yang berada tepat diatas meja sebelah kasurku.

“Eomma, aku terlambat!”kataku sedikit berteriak, gosh, ini pukul 08:00 KST. ‘Yak! Kau ini bodoh seo’ gerutu ku dalam hati sambil berlari kearah kamar mandi, menyiapkan pakaian untuk kuliah, pergi ke meja makan dan berangkat kuliah.

 

At Shinhwa University

08:24 a.m | Jurusan Musik

“annyeong haseyo, mianhae aku terlambat”kata ku sambil membuka pintu kelas dan membungkukkan badan.

            “Waeyo kau terlambat nona Seo Joo Hyun?”. Aigoo, taeyeon soensangnim menatap ke terlalu dekat dan dengan ciri khasnya. Membenarkan kacamata sedikit keatas.

            “ aa.. aku tertinggal bis sekolah, mianhae soesangnim” aku hanya bisa menundukan kepala. Dia terlalu menyeramkan untuk ku tatap.

            “baiklah silahkan duduk.”. aku baru saja duduk tetapi taeyeon soesangnim malah menutup pelajaran pagi ini . Dan akhirnya aku tidak mengikuti pelajaran hari ini.

            Aku terlalu bosan dengan istirahat kali ini, awalnya aku hanya iseng mengunjungi Ruang Musik. Tapi akhirnya aku tertarik untuk memainkan Piano itu. Aku mencoba untuk membuka pintunya, tidak dikunci! ‘Ini pasti akan menyenangkan’ batin ku. Aku mulai menekan tuts piano tersebut. Terdengar, sangat indah. Aku mengembangkan senyum di kedua sudut bibirku. Dan mulai memainkannya.Hingga akhirnya Bel pulang! Aku sangat menantikan ini! Sejak awal pelajaran Taeyeon Soensangnim yang menyeramkan itu.

 

At SeoHyun Home

12:35p.m KST

 

            “annyeong, eomma”. Kataku sambil membuka pintu rumah. Memang aku adalah Anak Yatim. Aku tak tau appa siapa? Dan kemana? Itu pertanyaan sejak dulu yang aku simpan. Aku sempat pernah menanyakan hal itu kepada eomma ku tetapi jawaban eommaku hanyalah diam.

            “kau sudah pulang seohyun?.”

            “tentu sudah, eomma. Eomma memasak apa hari ini, dari baunya saja sudah sedap apalagi rasanya?” Aku mencium aroma lezat yang diciptakan oleh eomma ku dari dapur, aku dan eomma masih bicara jarak jauh.

            “eomma memasak apa? Kemarilah SeoHyun-ah!”

            Aish, eommaku ini memang senang bercanda. Dimulai dari wajah yang cantik, otak yang pintar, Multitalenta, humoris dan tegar. Ini membuatnya ‘Sempurna’ dimataku mungkin juga dimata ayahku. Tapi sampai sekarang saja aku tak mengetahui dimana ayahku?.

            “apa eomma sudah makan?” kata ku sambil mengambil dua piring dan dua sendok di rak piring.

            “belum,”

            “ ya sudah, mari kita makan bersama eomma” kataku sambil menepuk-nepuk bangku meja makan yang ada di sebelahku.

            “eomma?”

            “hmm?” eomma terlihat cantik sekali, berbicara sambil menyuapkan 1 sendok makanan kedalam mulutnya. Aku suka itu.

            “eomma, bisakah aku meminta satu permintaan untuk tahun ini?”

            “Tentu saja, apa yang tidak untuk anak eomma seorang” eomma berkata sambil mengacak sedikit rambutku.

            “Aku ingin menjadi seorang pianis, apakah eomma mendukungku?” Aku tak tau apa yang ada dipikiran eomma, dia menatap ku seperti itu, terdiam dan menatap kosong kepada ku.

            “kau boleh menjadi apa saja, asalkan kau jangan menjadi pianis Seohyun!” Aku juga tak tau apa yang ada dipikiran eomma, dia tiba – tiba beranjak dari meja makan dan berjalan menuju kamar.

            “Eomma, aku mohon” kataku sedikit berteriak dan berdiri dari kursi meja makan. Aku melihat eomma, dan dia meneteskan buliran bening itu. “Eomma, tak apa?”

            “kau boleh menjadi apa saja, asalkan kau tidak menjadi pianis. Jika kau tetap ingin menjadi pianis. Keluar dari rumah ini sekarang juga!” Apa yang terjadi kepada eomma? Mengapa dia seperti itu? Dan dia menunjuk pintu rumah. Apakah dia betul-betul ingin mengusirku?.

            “Eomma, aku mohon.” Kataku sedikit terisak.

            “keluar dari rumah ini sekarang juga Seohyun-ssi” Eomma otomatis masuk sambil menggebrak pintu kamar.

            Apa? Eomma menyebutku dengan panggilan ssi? Apakah eomma sudah tak meyayangiku lagi? Ah entahlah. Aku berjalan gontai ke arah piano itu. Piano yang teletak di sudut ruang. Aku mulai menekan tutstuts piano dan menciptakan sebuah melody. Melody yang aku ciptakan waktu itu khusus ulang tahun eommaku. Reflek bibirku pun juga ikut bergerak, menyanyikan sebuah lagu untuk eommaku pada saat ulang tahunnya.

FLASHBACK

Eomma berjalan ke arah ruang tengah yang gelap. Hari ini adalah hari ulang tahun eomma ke 57. Ada sebuah kue sedang yang telah aku letakkan diatas meja disebelah piano, agar berkesan spesial aku buat dengan tangan ku sendiri. Waktu itu tanggal 19Maret 2012 tepatnya pukul 23:59 KST. Aku menunggu detik-detik itu. Aku menekan tuts pada piano yang menghasilkan sebuah lagu “selamat ulang tahun”.

            “Saengil chukka hamnida eomma”.  Aku berkata sambil berjalan ke arah eomma dan memeluk eomma.

            “aigoo, gomawo seohyun-ah”. Eomma menarik kedua sudut di bibirnya. Ini yang aku tunggu-tunggu sebelumnya.

            “eomma, jangan berterimakasih kepada ku karena aku melakukan ini untuk membalas semua kasih sayang dan cinta yang sudah eomma berikan kepadaku. Aku tau ini tak seimbang dengan apa yang sudah eomma berikan, aku yakin ini masih 0,000001% untuk membalas semua yang eomma lakukan untuk aku. Gomawo sudah menjadi eomma ku eomma. Eomma memang eomma terbaik didunia. Aku memilik sebuah kado untuk eomma. Eomma cukup berdiri disana saja

            Melihat ini eomma hanya tersenyum kepadaku, dan aku mulai menekan tuts pada piano itu. Menghasilkan sebuah perpaduan nada. Aku membuatnya sendiri selama kurang lebih 1 minggu, tentu saja aku sudah mempersiapkan ini sebelumnya matang – matang. Setelah selesai aku memberi hormat, seperti pianis lainnya saat konser memberi hormat setelah selesai pertunjukan.

            “gomawo seo-ah, gomawo”

            “eomma, jangan menangi, bagaimana jika nantinya aku ikut mennagis?”. Dan aku menghapus tetesan air mata yang sudah terlanjur jatuh di pipi eommaku.

FLASHBACK END

            Aku memainkan piano itu dengan tatapan kosong dan air mata yang mengalir di pipi. Aku masih ingat betul lagu yang aku ciptakan untuk eomma. Eomma, mianhae aku membuat mu seperti ini. Jika itu keinginan mu, aku akan pergi dari rumah ini. Mianhae, eomma aku akan mewujudkan cita-cita dan membuktikannya padamu. Bahwa aku bisa melakukannya!.

            Setelah selesai memainkan lagu itu, rasanya kepalaku ingin pecah. Seakan emosi yang ada pada diriku sudah tidak bisa aku lampiaskan dengan lagu. Padahal biasanya aku bisa melakukannya. Tapi tidak untuk kali ini. Aku ingin berteriak sekencang mungkin. Yang aku bisa.

Aku berjalan lemas ke arah kamar ku, membereskan barang-barang yang aku perlukan untuk ‘perjalanan tanpa arah’ nanti. Setelah semuanya selesai, aku tidak membawa uang sepeserpun karena memang tabungan ku habis, karena aku menggunakannya untuk membeli buku musik yang aku butuhkan untuk pelajaran kuliah.

“eomma, aku akan keluar dari rumah ini jika itu yang eomma inginkan, eomma tahu? Pianis adalah impian ku sejak kecil. Aku tak tahu mengapa eomma melarangku seperti itu.” Aku berkata seperti itu sedikit berteriak, dengan keadaan pintu rumah sudah terbuka. “eomma, jaga diri baik baik eomma. Jangan lupa makan. Aku mencintaimu. Aku menyayangimu”

Aku berjalan tanpa arah, sore itu pukul 17:49 KST. Aku lapar, haus dan kelelahan. Tiba-tiba segerombolan perampok mengahadangku. Aku tak tahu aku harus menyerahkan apa? Aku tidak memiliki barang berharga lagi. Sudah lagi aku sudah jauh sangat jauh dari rumah.

“serahkan seluruh barang berharga mu!”

“shirreo! Aku tidak memiliki barang berharga.”

“ah, Omong kosong. Ayo teman, ambil saja tasnya”

“hei, kau pengecut. Beraninya jangan melawan perempuan!”. Aku tak tahu siapa dia? Kenapa dia menolongku? Jika tidak ada dia, apa yang terjadi padaku? Mungkin aku sudah tidak bisa bernafas lagi.

Mereka berkelahi. Aku bingung, dia hanya sendirian, sedangkan perampok itu ada 2 orang. Apa dia dulu mengikuti kursus taekwondo? Haha, singkirkan pikiran itu seohyun. Selamatkan dirimu sekarang juga. Aku berlari menjauhi mereka yang sedang bertengkar.

Ini sudah malam, aku tak tau harus menginap untuk malam ini saja dimana. Sedangkan aku tak punya kerabat di Seoul. Aku juga tak membawa uang sepeserpun. Aku bingung. Ah, aku ada ide. Bagaimana jika aku menginap di tempat les musik ku? Jika aku menginap di universitas sangat tidak lucu. Kemungkinan saat aku bangun nanti kakak kelas akan membullyku/?.

Akhirnya, aku menginap juga ditempat itu. Ada satpam yang memang dekat dengan ku dan dia dengan senang hati membiarkan aku menginap satu malam di tempat les itu. Tapi, aku melihat sesuatu dimading itu. Sebuah lembaran brosur. Itu cukup membuat ku tersenyum. Sebuah kompetisi pianis yang akan diadakan tanggal 19 Maret 2013.

Hari itu, hari ulang tahun eomma ku. Mmm, lebih tepatnya 5 hari lagi. Mungkin piala itu akan menjadi hadiah ulang tahun eommaku. Kontes itu ditayangkan di TV Internasional? Oh, apakah itu kontes internasional? Tapi pasti ada beberapa eliminasi? Apakah yang mengikuti mencapai ratusan orang? Tapi, aku masih perlu belajar banyak dari pianis di atas ku.

Aku bingung, aku harus ikut? Atau tidak? Tapi bukannya eomma tidak menyutujuiku menjadi pianis? Tapi aku ingin memberikan piala itu untuk eomma. Setidaknya aku bisa membahagiakannya. Sudahlah, ini sudah larut. Sebaiknya aku mengistirahatkan tubuhkuterlebih dahulu.

 

At Music Class

07:38a.m KST

Sinar mentari menyapaku. Alarm Tuhan telah membangunkanku. aku terbangun dari tidur semalam. Aku rasa, aku sedang tidak enak badan. Tubuhku rasanya seperti habis jatuh dari pesawat terbang. Aku mengeluarkan ponselku dan menyentuh beberapa digit untuk membuka kunci layar ponsel. Tidak ada pesan dan tidak ada panggilan. Apa eomma tidak mengirimkan ku pesan? Apa eomma marah dengan ku? Apa yang sebenarnya terjadi pada eomma?. Aku bingung. Aku bingung dengan semuanya. Tugas kuliah, eomma, nilai kuliah, dan kontes itu. Aku menarik nafas panjang. Sebaiknya aku akan menyegarkan tubuhku dulu.

Rasanya segar sekali. Tapi ada sesuatu yang menarik perhatian ku di sana. Di sudut ruang tunggu. Piano yang sedang tidak dipakai. Aku pikir mungkin aku bisa menggambarkan beberapa perasaan ku dengan menciptakan sebuah lagu aku khususkan untuk eomma saja sebaiknya, mungkin setelah ini eomma bisa merubah fikirannya.

“nuguya?” aigo, siapa itu? “bisakah kau keruang tunggu sebentar?”

“tentu saja, tunggu sebentar lagi aku akan ke ruang tunggu.

Kenapa lampu ruang tunggu belum dimatikan? Sebaiknya aku matikan dulu lampunya. “ya. kau! Kemarilah” siapa dia berani beraninya menarik tangan ku?

“KAU?” ucap ku dan dia bersamaan. Pakai otak mu seohyun!

Pria itu? Sepertinya wajahnya familiar. Tetapi siapa, kapan dan dimana aku bertemu dengan orang itu?. “Ya! Kau! Gadis tak tau berterimakasih, sudah ku tolong kau langsung saja lari tanpa mengucapkan terimakasih? Kau membuat tanganku terluka!”. Pria aneh, tiba-tiba dia membentakku dan sambil menunjukan jarinya yang diberi plester. Aigo, itu pria yang menolongku sewaktu preman preman itu menggangguku.

“apa yang kau fikirkan? Kau tidak mau meminta maaf eoh?”. Dia membentakku lagi. Sebenarnya apa maunya. “mianhamnida”. Aku terus menundukkan kepalaku. “cih, jika tidak aku ingatkan mungkin kau tidak akan meminta maaf padaku.”. Pria itu mengataknnya sambil berkacak pinggang. “ah, Cho Kyuhyun imnida”. Dia mengulurkan tangannya, dan aku menyambut uluran tangannya,“Seo Joo Hyun imnida, bangapta”. “bangapseumnida”. Sepertinya dia orang yang menyenangkan. Menurutku.

-oOo-

“kau tinggal dimana?”. Dia memberikan secangkir kopi hangat yang sempat dia-Cho Kyuhyun-beli di luar tadi. Seohyun terus saja menundukkan kepalanya, tangannya disibukkan dengan memutar-mutar gelas. “sebelumnya aku meminta maaf jika ada yang salah dengan pertanyaan ku. Bagaimana kau bisa sepagi ini di tempat kursus?”. Seohyun masih saja menutup mulutnya, kepala masih saja ditundukkan sejak tadi. Tetapi dia sudah meminum beberapa teguk dari gelas itu. “ada yang salah dengan pertanyaanku?”. Kyuhyun melihat Seohyun dari atas sampai bawah. ‘apa yang terjadi padanya’ pikirnya. “seohyun-ssi?”. Kyuhyun menegur Seohyun. Dan kali ini berhasil. Dia-Seohyun-mengangkat kepalanya dan menunjukan wajahnya yang manis.

“ah, anni. Tidak ada yang salah dengan pertanyaanmu”. Seohyun tersenyum kecut menanggapi pertanyaan dari kyuhyun. “lalu mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku sejak tadi?”. “aku..hanya saj- aku”. Tubuh Seohyun mulai bergetar, gelas yang dibawanya hampir saja pecah jika kyuhyun tidak dengan cepat mengambilnya. Seohyun lebih memilih untuk menekuk lututnya. “seohyun-ah, kau bisa ceritakan padaku”. Kyuhyun mengelus punggung Seohyun secara halus, mencoba menenangkan gadis yang sekarang ada depannya itu.

Seohyun sejak tadi masih saja menangis. “uljima, kau bisa ceritakan padaku. Aku berjanji untuk menjaga rahasia itu”. Seohyun mengangkat kepalanya dengan air mata yang masih bercucuran, dan seohyun menjelaskan semuanya secara runtut dari awal. Tentu saja difikirannya-seohyun-terputar nyaris sempurna kejadian-kejadian sebelumnya. “arra, kau bisa tinggal di apartement ku sementara ini”. “gomawo”. Seohyun tersenyum dan menghapus air matnya, membuat kyuhyun merasa sedikit lega.

“apakah kau akan mengikuti kontes piano?”. Kyuhyun berjalan mendekati piano yang ada diruangan itu. “ne, dan aku akan mempersembahkan pialaku untuk eommaku. Aku akan membuktikannya pada eommaku”. Entah ada angin apa, kyuhyun merasa kagum dengan gadis itu. Dia gadis yang kuat. Begitulah fikirnya. “ya, teruslah berharap. Karena aku juga akan mengikutinya”. Refleks seohyun menoleh ke arah kyuhyun yang sudah duduk manis didepan piano itu. “bagaiaman jika kita berdua, duet?”. Seohyun mengambil posisi duduk bersebelahan dengan kyuhyun didepan Grand Piano itu.

“siapa takut, aku yang akan memulai nadanya”. Kyuhyun mengeluarkan evil smilenya. Seohyun mengerutkan dahinya karena seohyun tak mengerti arti dibalik senyum kyuhyun itu. Kyuhyun mulai mengambil nada pertama. Mereka tak pernah bertemu. Mereka tinggal menyeimbangkan nada dari tuts-tuts yang mereka tekan. Sehingga tercipta sebuah alunan melodi yang indah. Temponya memang sedikit cepat. Mungkin inilah bakat alami mereka berdua. Seohyun yang mengakhiri duetnya.

Mereka berdua saling melemparkan senyum dan tertawa. “ya! dari mana kau bisa-“. “bakat alami”. Kyuhyun memotong perkataan seohyun dengan percaya diri. “ah, ne. bukankah kontes itu jika dihitung dari hari sekarang, waktu kita tersisa 4 hari lagi?”. “sepetinya aku akan menciptakan melodi sendiri”.”kau yakin?”. Tanya kyuhyun meremehkan. “ya! Cho Kyuhyun-ssi, dasar manusia sombong. Aku bisa saja memainkan piano tanpa mengetahui lagu yang aku mainkan.” Seohyun mengatakannya dengan berbinar-binar. “kau bercanda? Semua orang juga pasti bisa jika memainkan piano tanpa mengatahui lagu apa yang dimainkan”. “ya!” jitakan dari seohyun mulus mendarat di kepala kyuhyun.

“bukan begitu maksudku!”. Seohyun berdiri sambil berkacak pinggang. “lalu?”. Kyuhyun lagi-lagi mengeluarkan evil smirknya. “akan aku tunjukan”. Seohyun kembali menempati kursi yang sempat ia tinggalkan tadi. Memulainya dengan ngawur dan berakhir dengan indah. ‘a real genius music’. Pikir kyuhyun. “baiklah, bagaimana jika kita buktikan dikontes. Siapa yang terbaik”. Kyuhyun mengatakannya dengan semangat. “aku tidak takut dengan tantanganmu”. Seohyun mengangkat dagunya lalu tertawa lepas.

‘bagus dia melupakan kejadian kemarin’. Batin kyuhyun sambil tersenyum. “persiapkan barang-barangmu, aku antar ke apartemen ku”. Kyuhyun mengeluarkan kunci mobil mewahnya itu. Dan memasukkan barang-barang seohyun kedalam mobilnya.

-oOo-

At Kyuhyun’s Apartement

At 11.46a.m

            “tidak usah sungkan, anggap saja ini rumahmu dan aku tidak akan melakukan apapun padamu. Aku adalah pria yang baik.”. Kyuhyun melemparkan kontak mobilnya kemeja yang ada didepan situ. “ah ne, jeongmal kamsahamnida. Maaf merepotkan”. Seohyun membungkuk lalu mengedarkan pandangan pada tempat ini, sambil menarik kopernya masuk ke dalam apartemen. “kau bisa menempati kamar sebelah situ”. Kyuhyun menunjuk satu pintu berwarna putih itu. “dan ka-”. Seolah bisa membaca pikiran seohyun, kyuhyun memotong pembicarannya. “aku tidur disebalah situ”. Kyuhyun menunjuk satu pintu tepat disebelah kamar seohyun. Dan mulut seohyun hanya berbentuk seperti huruf ‘o’.

            Manik mata seohyun berhenti pada sebuah piano berwarna hitam didekat ruang tv. “ah itu, kau juga bisa memainkannya”. Seohyun tersenyum dan mulai memasuki kamar yang tadi ditunjuk kyuhyun yang akan menjadi kamarnya, sementara ini.

 

TBC

Akankah seohyun bisa memenangkan kontes itu untuk ibunya? Akankah seohyun bisa menemukan ayahnya yang hingga saat ini seohyun tak mengetahuinya? Bagaimanakah sebenarnya latar keluarga Kyuhyun? Saksikan selengkapnya hanya di blog ini/? RCL juseyo~

 

A Story ~a (Seohyun POV)

Author: Caxiludo

 

Cast: Cho Kyuhyun & Seo Joo Hyun

 

Other cast: Find By Your Self

 

Genre: Romance, Family

 

Disclaimer: semua cast yang ada dalam ff ini hanya milik Tuhan yang maha Esa dan author cuma minjem. dan cerita ini hanyalah fanfiction yang berdasarkan hayalan saya sama sekali tidak ada tujuan dan maksud apapun kecuali menghibur

 

HALOOOOOOOOO, author comeback dengan merilis ff baru ciee elahhh hahaha.. Di ff ini semuanya itu Seohyun Side lihat saja judulnya iyakan? Ini part a nya jadi ini masih bersambung dan akan ada seriesnya dengan sudut pandang berbeda itu saja mungkin ya penjelasan nya kalo kurang mengerti silahkan di tanya di komentar, dan jika sempat saya akan balas haha. Kalau komentar kalian positif author akan lanjut dengan cepat kalo biasa aja ya author juga post nya gimana author. So, the provision on you Reader !!

 

Apapun comment readers kritik dan saran saya hargai kok

 

WARNING TYPO BERTEBARAN

 

HAPPY READING!!!

 

“hyunie, sebenarnya aku seorang single parent” Dia menoleh padaku dan menyinggungkan senyumnya “aku bercerai dari istri ku, dia memilih hidup bersama mantan pacarnya, karena dia bilang dia tidak pernah mencintaiku status kami waktu itu hanyalah perjodohan dan tidak di landasi rasa cinta”

“lalu, kenapa kalian bisa memnpunyai seorang anak?” ujarku

Dia malah tersenyum menanggapi pertanyaanku “kenapa tersenyum ayo jawab” dia menghela nafasnya. Seperti jawaban yang sulit untuk di jawab pertanyaanku ini tapi aku yakin pria disampingku ini akan menjawabnya entah itu benar atau tidak tapi dia selalu meyakinkannya padaku

“waktu itu aku pulang larut malam, kupikir dia sudah tidur ternyata dia sedang mabuk di dapur aku tidak menyalakan lampu saat itukarena aku panik sekali dengan apa yang dilakukannya saat itu, dia meracau tdak jelas saat aku menggendongnya ke kamar saat di kamar dia semakin menjadi hingga akhirnya kejadian itu dimana seharusnya pasangan memulai pada saat malam pertama tapi aku baru bisa melakukannya satahun setelah pernikahanku itu pun karena terpaksa”

Dia melirikku. Aku bisa mengerti, memang pernikahan tanpa dilandasi cinta itu menyedihkan ya? Sepertinya iya melihat wajah pria tinggi di sampingku ini aku bisa meneukan jawabanku sendiri

“lalu dia tinggal dimana?” jujur aku masih penasaran dengan kehidupannya

“dia siapa yang kau maksud, anakku atau mantan istriku?” dia menatapku polos. Uhh, lucu sekali wajah nya ini kalau tidak sedang serius begini sudah aku cunit pipinya yang tirus itu

“dua-duanya”

Ia neghela nafas lagi dan berkata “baiklah”. Aku memasang wajah serius dan siap mendengarkan cerita masa lalu nya, mungkin dengan mengenal masa lalu kita bisa lebih akrab dan tahu masalah masing-masing dan bisa saling memberi perhatian. Benarkan?

“jangan memasang wajah serius seperti itu” dia memalingkan mukannya “aku tidak akan menceritakannya”

Hey, kenapa begini apa maksudnya ia tak mau menceritakannya pelit sekali “cih pelit sekali kau” aku melipatkan dua tangan ku di atas dada

“bukan seperti itu sayang~, hanya saja bila aku menceritakan masa lalu ku aku takut kehilangan orang yang kucintai untuk kedua kalinya”

“cih, bilang saja kau malas menceritakannya padaku karena aku bukan pendengar yang baik iya kan? Huh, baiklah aku pergi saja kalau begitu” aku beranjak dari hamparan pasir putih yang tadi aku tduri dengan lengan dia pria itu menjadi bantalan ku (ngerti ga? Kalo ga ngerti coba baca lagi hehe) tapi sebelum aku berdiri sempurna, tangan kananku di genggam erat olehnya. Nah, dengan aktingku seperti ini dia pasti akan menceritakannya pada ku kau memang pintar Seo Joo Hyun.

Aku pura-pura memasang wajah kesal “kau mau kemana?”

“tentu saja aku akan pergi, aku mau pergi kemana itu bukan urusan mu dan kau jangan Tuan  Cho Kyuhyun jangan mengikutiku” aku mengancamnya, kau memang pintar Seo Joohyun pasti setelah ini dia akan menyerah dan berkata ‘baiklah-baiklah aku akan menceritakannya padamu sini duduk’ lalu dia memeluk pinggang ku aigoo Cho Kyuhyun kau memang romantis. Dengan tidak sadar aku tersenyum membayangkaan ini

“baiklah” ah, apa aku bilang sebentar lagi dia akan mempersilahkan ku duduk disampingnnya dan memeluk pinggang ku “terserah kau saja akan pergi kemana dan aku tidak akan ikut dan jika sudah selesai aku akan menunggu mu di mobil”

Hey, kenapa seperti ini? Ahh, dasar Cho Kyuhyun tidak peka sama sekali apa dia tidak tahu kalau wanita merajuk itu tanda nya ia ingin sesuatu. Ishh membuatku ingin menekamnnya saja saat ini, ARRRGGGHHHHH.

“hey, tunggu aku” aku berlari mengikuti Kyuhyun yang sudah menjauh

“kenapa apa kau tidak jadi pergi?” huh memang pria itu tidak peka sama sekali pantas saja pantang menangis, hati mereka saja terbuat dari batu. Keras

“kau ini kenapa tidak peka sama sekali eoh?” aku memukul lengan atasnya dia tak merintih kesakitan, apa aku kurang keras ya memukulnya? Ah, bukankah pria lebih kuat dari pada wanita. Pria itu seperti batu “aku memancingmu supaya kau bisa menceritakan masa lalu mu padaku tapi kau malah tidak peka sama sekali” ucap ku dengan suara yang semakin pelan dan memalingkan wajahku dari pandangan nya aku tidak ingin sama sekali melihat wajahnya sekarang

Dia tersenyum, aku masih bisa melihatnya dari ekor mataku. Kenapa malah tersenyum, dasar tidak peka “hey, lihat aku sayang~” aku tak bergeming dan tetap melihat hamparan laut luas di depanku. Dia menangkup kan kedua tangannya di pipiku hingga aku berhadapan dengannya dan bisa meihat wajahnya, aku segera memejamkan mataku

Ciuman bertubi-tubi bisa aku rasakan dari bibirku, tapi aku tetap konsisten, mataku masih menutup walaupun dia memberkan ku bertubi-tubi ciumanya. Tapi, kali ini pertahananku tergoyahkan, seakan terbawa suasana . bagaimana tidak? Dia melumat bibirku dan mengabsen semua gigi-gigiku. Yeah, dengan terpaksa aku membalas lumatan dan ciuman lembut dari pria yang ku cintai ini.

Entah sudah puas atau karena masih mebutuhkan oksigen, kami berdua melepaskan ciuman kami. Aku bisa melihat wajahnya sedang tersenyum jahil padaku sekarang. Huh, jika sudah begini aku kalah besar, malah aku sendiri yang terjerumus dalam permainannya. Uhh, menyebalkan “aku tidak bisa kau kerjai dengan rajukan mu itu sayang” oh, ayolah bisakah dia menghilangkan senyumnya? Itu membuat ku menjadi semakin kalah. Arrgghhh.

 

CHUP~

 

“ciuman terakhir untuk permintaan maaf” dia masih tersenyum “ayolah hyunie jangan membuatku bersalah karena ulah mu sendiri” cih salah siapa yang tidak peka “apa kau mau aku cium lagi hm?” dengan refleks aku menutup bibirku dengan kedua tanganku “kalau begitu tersenyumlah” aku memnberikan senyuman termanisku “ah, kau semakin manis saja jika seperti ini”dia mnegacak-acak pelan puncak kepalaku dengan senyumannya seperti tadi

“selalu saja begini” dia hanya membalas dengan senyuman

“ayo pulang angin laut tidak bagus untukmu”

“hm” aku berjalan di sampingnya, mengikutinya berjalan menuju mobil.

Selama perjalanan tidak ada percakapan menarik. Hingga sampai di rumahku saja kami masih saling bisu satu sama lain, huh tak menarik.

“kenapa tidak keluar?” ujarnya. Apa dia berkata seperti itu? Dia sepeerti mengusirku, menyebalkan sekali

“cih menyebalkan sekali, seharusnya membukakan pintu untuku dan mengucapkan hal yang manis-manis, cih oppa macam apa ini” aku berujar pelan sambil membuka pintu mobil sendiri

“hey hyunie, kau bicara apa tadi?” dia menahan tanganku untuk keluar, aku kembali duduk dan menutup kembali pintu mobilnnya

“mwoya? Aku tak berkata apa pun?”

“aku tidak tuli hyunie”

“lalu untuk apa kau bertanya padaku jika kau sendiri mendengarnya”

“aku hanya ingin memastikan. Kau tadi berbicara apa sayang?”

“sudah kubilangaku tidak berkata apa-apa” dia ini menyebalkan dan menjengkelkan sekali sih

“kau ingin ulangi perkataan mu atau aku cium dan orang tuamu melihatmu hingga kita bisa menikah besok hm? Kau pilih yang mana?” omo, dia ini benar-benar!!

Aku tetap diam dan tak menjawab petanyaanya biarkan saja dia kesal sendiri biar dia merasa kan apa yang aku rasakan sat ini. Aku menatap kaca di depanku

 

1 menit berlalu

 

Akumenatapnya perlahan dan dia masih menatapku, aku langsung berpaling menuju kaca di depanku lagi

 

2 menit berlalu

 

3 menit berlalu

 

“jadi kau benar-benar memilih kita untuk cepat menikah ya?” dia semakin mendekatkan wajahnya ke wajahku. Diraihnya daguku agar berhadapan dengan nya. Jantungku berdetak cepat, bagaimana jika orang tuaku keluar dan melihat ini, benar apa yang dikatakannya aku bisa menikah besok. Semakin dekat mungkin sekitar 2 senti meter lagi

“baik-baik aku akan mengaku” ucapku menyerah

“ayo katakan” dia antusias sekali memangnyakenapa dengan ucapanku tadi? Apa aku keterlaluan? Loh, memangnya disini yang salah siapa? Kenapa aku yang di pojokan?

“kau itu menyebalkan sekali, seharusnya membukakan pintu untuku dan mengucapkan hal yang manis-manis bukan malah menyuruh ku untuk turun sendiri, hanya itu yang ku katakan” aku memalingkan wajahku dan melipatkedua tangan ku. Hey, mana mungkin aku mengaku kalau aku menyebutnya oppa itu sama saja membuatku kalah lagi

“jinja? Kau hanya mengtakan itu?” selidiknya

“ne, wae? Apa ada yang salah dengan ucapanku?”

“anniyo, tapi sepertinya kau mengatakan sesuatu selain itu?” selidiknya lagi, cih sejak kapan dia menjadi penasaran begini? Ah, apa karena dia ingin di panggil oppa ya? Hm, enak saja tidak semudah itu Tuan Cho

“apa aku sudah berkata apa yang aku katakan, aku tidak berkata apapun lagi” ucapku mengelak

“kau benar-benar minta di nikahkan pada appamu ya?” dia segera mendekatkan wajahnya padaku dan tersenyum nakal, tangannya meraih tengkuk ku, dan menariknya agar wajahku lebih dekat dengan wajahnya, omo jantungku berdetak dengan cepat bagaimana jika appa melihat ini? Tapi aku tidak mungkin mengakui kalau aku memanggilnya oppa. Ah tamatlah riwayatmu Seo Joo Hyun.

“aahh,, baiklah-baiklah aku memanggilmu oppa. Puas kau?” wajahnya tersenyum menang, cih kau bisa senang sekarang Tuan Cho tapi lihat saja nanti, kau akan berlutut di depanku. Lihat saja nanti.

“nah mulai sekarang kau harus memanggil mu oppa, arachi?”

“baiklah Tuan Cho” ucapku malas

“panggil aku oppa, sayang~”

“arraso, Oppa” aku menekan kan kata oppa agar dia puas atas kemenangan terakhirnya ini.

“anak pintar” tangannya mengelus puncak kepala ku

“ya sudah, aku pulang terimakasih untuk jalan-jalanya lain kali ajak aku untuk bertemu dengan anak mu ya?” ucap ku manja

“panggil oppa sayang” ahh, dia mulai lagi

“baiklah, lain kali ajak aku untuk bertemu dengan anak oppa ya?” aku tersenyum dengan tersenyum dipaksakan

“hmm, lain kali aku akan memperkenalkan ibu baru untuknya” dia tersenyum nakal, isshh genit sekali dan ucapannya membuat ku merinding

“hati-hati di jalan” aku tersenyum, dia menatapku tajam. Aku tau maksudnya “oppa, annyeong”sambungku, aku keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki gerbang rumahku, aku membalikan tubuhku dan melambaikan tangan ku pada mobil yang sedang melaju itu.

Saat aku masuk eomma dan appaku sedang berada di ruang tengah. “annyeong, aku pulang” aku mencium kedua pipi eomma dan appa ku

“sudah puas kau bermain dengan namja chingu mu itu?” ucap appa tanpa mengalihkan tatapannya dari televisi yang menayangkan berita

“appa bisa saja, oh ya aku ingin meminta pendapat eomma dan appa” aku duduk di samping eomma

“pendapat tentang apa?” eomma tersenyum

“tentang Kyunyun oppa” appa memandangku . aku hanya berani memanggilnya oppa saat di depan orang tuaku saja sejak pertama kali aku dan Kyuhyun oppa menjalin hubungan 8 bulan yang lalu sebenarnya aku ingin sekali memanggilnya oppa tapi gengsi ku terlalu mendominasi untuk mengakuinya

“memangnya kenapa dengannya?” eomma bertanya

“tadi saat kita sedang berjalan-jalan, tadi… tapi eomma dan appa tidak akan marah ya?” aku sedikit memohon pada mereka

“ne, tidak akan iya kan appa” kata eomma meminta persetujuan appa

“ne, tidak akan”

“sebenarnya Kyuhyun oppa itu sudah mempunyai seorang anak, Kyuhyun oppa bercerai dengan istrinya karena mereka menikah berlandaskan perjodohan bukan atas dasar cinta” aku menjeda ucapanku menghirup nafas pelan “apa eomma dan appa setuju jika aku menjalin hubungan dengan pria yang sudah mempunyai anak?” tanya ku hati-hati

Aku melihat ekspresi wajah mereka aku tidak bisa menggambarkan bagaimana ekspresi wajah mereka. Kaget,kecewa, senang juga tidak. “bagaimana appa eomma? Kalau appa dan eomma tidak setuju aku bisa memutuskan Kyuhyun oppa” ucapku ragu

“apa kau yakin?” ucap appa

“anniyo, tapi aku akan berusaha untuk melupakan Kyuhyun oppa” ucap ku yang sudah di landa keraguan

“sayang, kau sudah dewasa kau bisa memilih apa yang terbaik untukmu. Eomma dan appa akan mendukung apapun asal kau bisa bertanggung jawab atas apa yang kau pilih eomma dan appa akan senang jika apa yang kau pilih adalah yang terbaik untukmu dan kau bahagia” aku memeluk eomma

“eomma~, terimakasih kau memang yang terbaik” aku mencium kedua pipi eommaku dan kening nya “sama-sama sayang” aku tersenyum dam melihat appa tersenyum juga air mataku mulai meleleh

“appa~, terimakasih banyak juga telah merestui aku dan Kyuhyun oppa” aku mencium kedua pipi appa “asal kau bahagia dengan pilihanmu sayang” appa mengusap air mata ku yang jatuh ke pipiku “ne, appa, eomma aku benar-benar beruntung punya orang tua seperti kalian”

“justru kami yang beruntung mempunyai anak yang bisa membanggakan orangtua sepertimu” eomma memeluku dengan pelukan hangat nya. Appa tersenyum dan kembali fokus dengan televisinya

“mandilah dan setelah itu kita makan malam bersama” seru eomma

“ne eomma”

 

Keterbukaan dan kejujuran dua hal yang bisa membuat kita bisa mengerti satu sama lain dan mendukung satu sama lain. Dan membuat semua menjadi lebih baik.

Tuhan terimakasih Engkau telah mencuptakan malaikat penjagaku di dunia ini dan menitipkan aku pada dua orang yang sangat menyayangiku dan menjagaku.

Juga seorang pangeran tampan yang bisa membuat hari-hariku lebih berwarna memang tak ada yang sempurna di dinua ini, karena kesempurnaan hanya milik-Mu

 

 

Aku terbangun dari tidurku yang sangat lelap tadi malam. Sekarang Pukul 05.38. Kalau bukan karena ucapan eomma dan appa semalam mungkin aku tidak akan tidur lelap dan bangun fresh di pagi hari. Beruntungnya aku punya orang tua seperti itu.

Aku berjalan menuju kamar mandi hari ini mungkin hari ini akan ada pasien yang sangat banyak. Berjuang Dokter Seo Joo Hyun.

Setelah semuanya beres aku merapikan dandananku lalu melesat pergi ke luar kamar untuk pamit pada eomma dan appa “eomma eodiga?”

“di sini hyuni” suara eomma terdengar dari ruang tengah

“eomma, aku berangkat dulu ya do’a kan aku semiga aku bisa mengatasi pasien ku ya” aku tersenyum manis

“pasti eomma selalu mendo’akan yang terbaik untukmu sayang” eomma mengelus puncak kepalaku lalu ke pipiku. Aku mencium kedua pipi eomma “appa sudah berangkat ya?”

“iya appa mu sudah berangkat dari tadi, dia harus harus buru-buru dan belum sempat sarapan” keluh eomma yang snagat menghawayirkan keadaan appa. Memang appa itu kalau sudah berkenaan dengan pekerjaan nya ia pasti semangat sampai lupa sarapan ia terlalu mencintai pekerjaannya itu, padahal usianya sudah tidak muda lagi.

“huh appa benar-benar. Eh, eomma mau pergi sekarang” aku melihat dandanan eomma yang sudah rapi. Tumben sekali pagi-pagi sudah berdanndan

“tentu saja kau dan appa mu pergi aku juga harus pergi. Memang kalian saja yang punya pekerjaan” eomma ku ini lucu sekali kalau sudah seperti ini

“eomma akan pergi ke panti asuhan itu lagi eoh?”

“tentu saja” eomma berdiri dan akan masuk ke kamar “eh, hyuni kau sudah sarapan?”

“emh, nanti saja di rumah sakit eomma” aku memberikan senyuman tanpa dosa

“huh dasar anak dan appa sama saja”

“aigoo eomma ku ini lucu sekali eoh” aku mencubit pipi eomma ku yang tirus itu

“issh, kau ini. Lain kali kau harus iikut bersama eomma ke panti asuhan itu”

“mwo? Ah aku tidak mau bertemu anak kecil. Itu merepotkan” aku melipat tangan ku di depan dada “ya sudah aku pergi dulu bye eomma”

“hey, kau harus ikut eomma nanti” eomma berteriak

“shireo” aku juga berteriak dan berlari kecil meuju garasi dimana tempat mobil ku disimpan

 

***

 

Semua karyawan di rumah sakit menyapaku, aku hanya tersenyum menyapa mereka. Masalahnya semua karyawan itu laki-laki dan tatapan mereka genit sekali. Aigoo apa mereka tidak tahu ya aku kan sudah punya seorang kekasih yang tampan. Huh.

“dokter seo” seseorang masuk ke ruanganku

“ne, ada apa” aku melihat ke sumber suara. Dia perawat yang menangani pasien-pasien ku. Anggap saja seperti sekertaris ku, dan kalau aku tidak ada dia yang akan menangani pasien ku. Namanya Kim Nana

“jadwal hari ini hanya memeriksa pasien kamar 107 dan 245 dulanjutkan dengan pengecekan darah untuk pasien kamar 114” dia memberikan selembaran kertas data pasien

“apa hanya itu di hari ini” aku memberikan kertas yang sudah ku lihat

“ya dokter hanya itu” dia tersnyum

“oh aku kira akan sibuk hari ini” aku menghempaskan diriku ke senderan kursi kerjaku

“tidak dokter sudah ada 4 dokter yang baru saja datang dari Busan untuk menangani pasien-pasien disini” ucapnya

“hm, sukurlah kalau begitu, kau boleh pergi” dia membungkuk kan badannya dan berjalan menuju pintu “Kim Nana-ssi, kapan semua itu di mulai?”

“sekitar 20 menit lagi dokter, nanti aku akan kemari menemani dokter menangani pasien itu. Aku pamit dokter”

“ne, terimakasih” dia membungkuk lagi dan pergi

Aku kira akan sibuk hari ini. Ah kenapa aku merindukan Kyuhyun oppa? Sebaiknya aku telfon saja

‘nomor yang anda tuju sedang di gunakan cobalah beberapa saat lagi’

Kenapa operator yang menjawab huh, menjengkelkan.

 

Aha! Listen Boy My First Love Story
My Angel and My Girls
My sunshine
Oh! Oh! let’s go!

Neomu neomu meotjyeo nooni nooni busyeo
Sumeul moht shigesseo tteollineun geol

 

Ada sms (ceritanya itu ringtone sms hp nya Seohyun)

From: Kyuhyun

Selamat pagi sayang, maaf aku tidak bisa pamit langsung padamu. Hari ini aku harus pergi ke London untuk beberapa hari, maaf tidak mengabarimu langsung ini juga mendadak, aku tadi menelpon mu tapi malah operator yang menjawab. Aku pamit ya, jangan nakal selama aku tidak ada 😉

Ahh, menyebalkan sekali dia.

 

To : Kyuhyun

Aku juga tadi menelpon mu operator juga yang menjawab. Ya sudah kalau begitu hati-hati jangan dekat-dekat wanita bule disana arraso?

 

Aha! Listen Boy My First Love Story
My Angel and My Girls
My sunshine
Oh! Oh! let’s go!

Neomu neomu meotjyeo nooni nooni busyeo
Sumeul moht shigesseo tteollineun geol

From : Kyuhyun

Tidak akan sayang di hatiku hanya ada Seo Joo Hyun seorang, aku berangkat :*

Aigoo dia seperti anak ABG saja memakai eoticon seperti itu, tapi aku senang. Ya sudahlah mungkin aku akan pergi ke taman kota. Sudah lama sekali aku tidak ke sana.

 

***

 

Setelah semua selesai aku pergi ke taman kota padahal ini masih pukul 11 siang. Mungkin tidak akan ada banyak orang di sana, matahari juga lumayan terik hari ini pasti tidak akn ad banyak orang di sana.

Benar dugaan ku, tidak banyak orang disni hanya ada beberapa lansia yang sedang berjalan-jalan. Aku duduk di kursi taman bawah pohon mngeluarkan iPhone ku dan memutar musik kesukaan ku EXO-MOONLIGHT . Aku mulai memejamkan mata

 

 

Yeah, o..ho~ hu wa~ (Stop, stop, stop, stop… geu nalgaega jeojeuni)
Gipeojin haru teum sai neoneun joyonghi dagawa
eodumeul geodeonaego naei jameul kkae-wo
geurigon meoleojyeo yeorrin changmun neomeoro

Hiks.. hiks…

Ddo gireul irheottna, neon, neon, neon
bamgonggiga ajig chagawo ireona
So, Baby, Hold On neol honja dugiga
nan geogjeongi dwae georil dugo neoui dwireul ddaraga

Hiks.. hiks…

Neon ssodajineun dalbiche syawo
Geu hwanghorhan pyojeongeun bon jeogi eobseo
Geurimcheoreom meomchun nega boyeo
Geu siseonkkeuten

Hiks.. hiks…

Daheul suga eobneun angil sudo eobneun got
sumyeonhwi-e bichin geon geu sarami aniya
Iruijil su eobneun seulpeun neoui Story
gakkawojilsurog deo apajil teni
Geu sarangmaneun Stop, Stop, Stop, Stop, Yeah
geu sarangmaneun Stop, stop, Stop, Stop, Yeah
Ireohke naega neol haetage bulleo
dagagaji ma, Babe geu nalgaega jeojeuni

 

Aku mengerutkan keningku, kenpa ada suara anak kecil mengis? Apa rekamannya ada seorang anak kecil menagis? Tapi kemarin aku mendengarkannya tidak ada suara anak kecil menangis? Aku membuka mataku perlahan dan melirik ke sebelah kiri ku

 

KYAAAAAAAAAAAA

 

To Be Continued

Suddenly Feeling 5 (END)

Author: Caxiludo

Cast: Cho Kyuhyun & Seo Joo Hyun

Other cast: Find By Your Self

Genre: Romance, little Comedy

Disclaimer: semua cast yang ada dalam ff ini hanya milik Tuhan yang maha Esa dan saya cuma minjem

 

annyeong,, saya balik lagi siapa yang nunggu ff gaje dan tak bermutu ini hahaha,, maafin ya chingudeul dan semua yang baca ff ini dan sangat-sangat telat pos karena ada banyak accident yang saya alami hahaha gak deng bercanda oke deh aripada penasaran silahkan baca ^^

 

Apapun comment readers kritik dan saran saya hargai kok

WARNING TYPO BERTEBARAN

HAPPY READING!!!

 

 

 

 

Changmin sudah tiba di depan pintu kamar kyuhun,dan dia pun mendengar suara jeritan. Dan menempelkan telingnya pada pintu kamar Seohyun dan Kyuhyun

“aaaah…. sakit,jangan terlalu kencang!” Jerit Seohyun

“tenang,ini aku sedang berusaha”

“aww… kau menyakitinya tahu!!” Protes Seohyun lagi

“Hey aku ini sudah pelan-pelan”

“awwwwww…..!!” Seohyun menjerit keras di dalam kamar

Wajah pucat menghiasi wajah Changmin dengan susah payah ia meneguk salivanya “sepertinya mereka sedang melakukan……ya sesuatu.. sebaiknya aku tidak menggangunya” Changmin pun mengurungkan niatnya untuk mengembalikan ponsel milik Kyuhyun dan kembali menuju kamar nya dengan perasaan dan pikiran yang tak tentu

 

PART  5

 

Keesokan harinya

 

Changmin keluar dengan baju nya yang rapi dari kamarnya begitu juga Kyuhyun dengan piyama masih melekat di badannya. “hey Changmin semalam aku…” Changmin jadi ingat kejadian semalam.

 

Changmin tersenyum dengan terpaksa dan memotong omongan Kyuhyun “ah iya tak apa aku juga memaklumi, satu kamar dengan wanita pasti akan ada hal-hal yang tak terduga aku memaklumi Kyu” seraya pergi meninggalkan Kyuhyun menuju lobi

 

“hah? Memaklumi? Satu kamar dengan wanita? Apa maksudnya? Kenapa dia menjadi aneh begitu? Cihh” Kyuhyun berjalan menuju kamar Changmin. Kosong. Kemana orang-orang? Mungkin sedang sarapan pagi. Kyuhyun mencari-cari ponsel nya yang tertinggal di kamar Changmin.

 

“MWOOOOO?” Kyuhyun kaget dan berteriak saat melihat layar ponsel nya. Ternyata jam menunjukan pukul 01.27 itu artinya dia telat bangun dan tidak ikut meeting hari ini aigoo kenapa ini bisa terjadi pada seorang Cho Kyuhyun? Ahhh… ini pasti gara-gara yeoja itu. Siapa lagi kalau bukan Seo Joo Hyun.

 

Dengan langkah cepat Kyuhyun kembali ke kamar nya. Kosong juga, kemana dia saat Kyuhyun akan keluar suara gemericik air terdengar dari kamar mandi. Ah ternyata dia sedang mandi, Kyuhyun menunggu Seohyun di balkon kamar hotel menikmati pemandangan dan meredakan sedikit amarah nya pada yeoja yang satu ini.

 

Seohyun keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk yang menyelimuti tubuh Seohyun dari dada hingga setengah paha. Mendengar pintu kamar mandi terbuka Kyuhyun segera menghampiri Seohyun dengan amarah nya yang ia pendam sejak tadi ia siap mencaci makai yeoja itu hingga amarah nya tidak bisa keluar lagi

 

“YAKKKK!!” teriak Kyuhyun

“wae?” Seohyun menbalikan badannya

 

Kyuhyun terdiam, ia meneguk saliva nya. Matanya tidak bisa beralih dari badan Seohyun yang hanya terbalut handuk itu, membuat Kyuhyun merinding. Kyuhyun tidak bisa berpikir jernih amarahnya pun tidak bisa ia keluarkan akal sehat nya tidak bekerja dengan baik untuk situasi seperti ini.

 

“hey, kenapa? Ada apa? Kenapa teriak-teriak di siang hari seperti ini huh?” suara Seohyun membuyarkan lamunan Kyuhyun

“an.. aniyoo” Kyuhyun berjalan keluar kamar. Menyenderkan badannya di balik pintu kamar hotel, menyehtuh dadanya tepatnya bagian jantung nya yang berdetak sangat cepat. “Ada apa dengan jantung nya? Kenapa bedegup cepat sekali? Aigooo..? Eh tunggu bukankah tadi aku akan memarahi yeoja sialan itu, kenapa aku di luar sekarang aisshh jinja yeoja itu sudah buat aku gila sekarang” Kyuhyun bicara pada dirinnya sendiri. Memang sudah benar-benar gila. Kyuhyun berbalik, ia akan membuka pintu “eh, kenapa pintunya di kunci, YAKKK KAU SEOHYUN BUKA PINTUNYAAA!!” teriak Kyuhyun dari luar kamar

 

Mendengar teriakan Kyuhyun, Seohyun membuka pintu kamar hotel “ada apa? Kau ini hobbi sekali berteriak ya, menganggu orang tauu!” sungut Seohyun

 

“YAK! Kenapa kau kunci pintunya eoh?”

“mwo? Yak jika aku tak kunci pintunya kau pasti masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu”

“jelas saja ini kan kamarku” balas Kyuhyun

“hey, kalau aku tak mengunci pintunya detik ini juga kau sudah ada di penjara” Kyuhyun mengerut kan keningnya. Ia tak mengerti apa yang Seohyun katakan. Jelas saja apa maksudnya ia bisa ada di penjara ia kan tak melakukan tindakan kriminal

“mwo? Memangnya apa yang kau lakukan didalam?” tanya Kyuhyun penasaran

“aku sedang ganti baju bodoh” ucap seohyun sambil berjalan menjauhi Kyuhyun menuju lobi hotel bermaksud untuk makan

“oh begitu pantas saja” Kyuhyun akan masuk kedalam kamar “tungggu apa dia bilang tadi? Babo? YAKKKK!!!” Kyuhyun akan mengejar Seohyun namun ia urungkan niat nya. Pantas saja ia urungkan Kyuhyun masih menegnakan piyama nya, cukup depan Seohyun saja ia begini depan yang lainnya ia harus nampak sempurna. Harus.

.
.
.
.
.

Saat Seohyun sedang berjalan-jalan santai melihat-lihat restoran Changmin memanggil namanya

 

“seohyun-ssi” changmin melambaikan tangannya

“eh Changmin-ssi, ah syukurlah kau ada disini” mata Seohyun berbinar berbinar saat bertemu dengan Changmin. Bagaikan menemukan Mutiara hitam yang langka dan bernilai tinggi

“loh memangnya ada apa?” tanya Changmin polos

“aku lapar, bisakah kau mentlaktirku kali ini, aku janji suatu hari nanti aku yang akan mentlaktirmu, ottokhae?” Seohyun membuat aegyo yang menurutnya bisa meluluhkan hati Changmin

“hmm, boleh juga baiklah” kata Changmin santai

 

Tak sia-sia seorang seohyun yang akan menjadi dokter muda ini menurunkan sedikit reputasinya di depan Changmin.

Changmin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Bagaimana tidak ia sedang melihat seorang gadis cantik di depannya ini makan dengan rakus, Seohyun sudah menghabiskan 3 mangkuk besar ramen dengan waktu yang sangat singkat. Rakus sekali yeoja ini.

 

“ehm Seohyun-ssi kau makan 3 mangkuk ramen dengan ukuran besar ini karena kau lelah ya?” tanya Changmin ragu, pasalnya ia menjadi ingat lagi kejadian semalam di kamar Kyuhyun yang membuat nya pucat dan hampir tidak bisa tidur.

“hmm.. ahh, jeongmal mianhe changmin-ssi aku tak bisa menjaga sikap ku, mianhe” Seohyun membungkukan badannya depan Changmin

“anniyo bukan seperti itu hanya saja..”

“eh, tunggu sebentar dari mana kau tahu aku lelah gara-gara semalam?” selidik Seohyun.

 

DAR

 

Perkataan Sohyun sukses membuat Changmin mematung, mana mungkin Changmin mengaku bahwa ia semalam menguping kegiatan antara Seohyun dan Kyuhyun kalau ia mengaku telah menguping mungkin ia akan dibunuh sekarang juga oleh Seohyun. ‘Oh siapapun disini tolong aku’ Changmin berujar dalam hati

“eoh, itu, APPA” teriak Seohyun saat melihat sosok yang ia kenal, itu Appanya.

 

Changmin menghela nafas. Ia ssangat-sangat bersyukur karena hampir saja ia akan menjemput maut nya.

 

Seohyun menghmpiri sosok yang ia kenal itu. “Appa?” tanya Seohyun sambil memeluk sosok paruh baya itu

Sosok paruh baya itu terkejut “eh, sohyun apa yang kau lakukan disini, bukannkah kau harus ada di amerika?”

“iu dia appa, aku tersesat dan aku bertemu namja menyebalkan”
Seohyun mengerucutkan bibirnya

“benarkah tapi kamu tak apakan nak?” tanya appa nya khawatir terjadi apa-apa dengan anak semata wayangnya itu.

“anniyo aku tak apa appa lihat aku masih Seohyun anak appa yang hebat”

 

Changmin yang memang sudah berada di dekat Seohyun hanya bisa melongo, dia bilang dia ditak apa-apa lalu semalam itu apa? Changmin dilanda kebingungan. Ah sudahlah mungkin waktu yang akan menjawab. Pikir Changmin
“aisshhh yeoja itu dimana dia awas saja kalau bertemu habis dia” Kyuhyun mengerutu karena ia masih kesal. “loh siapa itu, ah tidak bagaimana bisa ia bertemu dengan klient penting ku hari ini ah ini sudah keterlaluan”

Kyuhyun menghampiri Seohyun,Changmin dan Tn. Seo klient penting Kyuhyun. Kyuhyun menarik Seohyun ke belakang tubuhnya. “ah,mianhe tuan Seo jangan dengarkan apa yang dibicarakannya dia itu sedikit ada gangguan dalam otaknya jadi saya harap and abisa memaklumi”

“mwo?? Yakk kau ingin menjatuhkan ku di depan Appaku yaa?!”

“mwo?”

“hahaha,, ternyata kalian sudah saling kenal ya”

“maskud appa?”

“hey, Cho Kyuhyun apa aku lupa bahwa aku akan memperkenalkan anakku satu-satunya””

“nde? Tapi appa kenapa tak pernah bilang padaku” gerutu Seohyun

“bagaimana bisa appa bicara padamu? Sedangkan kau sibuk dengan kuliah mu itu hm?” seakan ada lampu yang cerah di atas kepala Tuan Seo, Tuan Seo mendapat ide cemerlang “ kalau kalian sudah saling kenal bagaimana kalau minggu depan kalian menikah saja?”

“NDE??”

 

 

 

END

 

hahaha.. gimana? makin gaje kan? aku gak tau harus gimana buat bikin part ini soalnya temen aku bilang yang akan ada unsur D nya itu di protes berat sama temenku, jadinya begini deh, maaf deh buat chingudeul yang kecewa sama ff ini karena saya masih belajar jadi yaaaa begini deh haha udah lah makin nglantur aja ini hohoho…

 

GAMSHAHAMNIDA UDAH BACA *BOW

 

 

 

 

What’s Up SeoKyu?

Title : What’s Up SeoKyu?

Author : deelovely04

Cast : Seo Joo Hyun “Girls Generation” , Cho Kyuhyun “Super Junior” , SMTown Family dll(?)

Genre : Romance , Comedy , Friendship , Gaje(?) , Ancurr(?) dll(?)

Type : Oneshot

Note :Annyeonggg *krik* Perkenalkan Saya Author baru di WP ini ^^ Salam kenal semua *fly kiss-_-* Mungkin Saya masih Amatiran kali yah :3 ah sudahlah~ Cerita ini Terinspirasi Oleh Teman Author.  Inget! Terinspirasi bukan Plagiat oke.. So, beda ^^ , Maaf Buat Semua Fans! Ini Cerita Comedy, So, Jangan Tersungging eh Tersinggung yehh 😀  Oke deh.. Cekidot~

Warning : Typo & Gaje bertebaran! 😀

~^^^~

Continue reading